Sebelum daya ingatku melemah, sebelum tanganku tidak bisa lagi menggenggam pena dan sebelum tinta mengering. Aku ingin menulis tentang kamu, tentang cinta yang pernah kita lewati bersama. Dan yang perlu kamu ingat, bahwa aku bukan pendendam. Kepergianmu telah menjadi sebuah kisah, semua hanya tinggal cerita. Dan aku tidak lagi ingin mengulang cinta bersamamu lagi. Yang telah berlalu akan kubiarkan tetap pergi, aku tidak ingin menarik kembali untuk pulang. Patah hati, duka nestapa telah tersembuhkan. Kau kini, menjadi orang asing bagiku.
Mendung, awan hitam bergelanyut dilangit. Rintik-rintik hujan mulai terasa. Entah mengapa, aku menikmati hujan turun itu. Aku biarkan air hujan membasahi tubuhku. Tidak ada rasa kedinginan, bahkan tubuhku merasakan kegembiraan. Beda sekali, saat waktu itu kau pergi, mematahkan hatiku. Betapa pilu rasa disanubari. Sesak didada. Dan kau tetap tidak perduli dengan apa yang aku rasakan, kau tetap berlalu bersama cinta baru. Kau campakan aku. Kau biarkan aku terkapar. Aku sendirian dalam kesepian.
Maka dari semua itu, aku tetap menulis, agar aku bisa mengenangmu sebagai cinta atau luka. Bahkan sampai saat inipun aku tidak bisa mencerna makna pesan singkatmu di whatsappku "Setiap orang punya sisi baik dan buruk, tanya hatimu apakah yakin aku ini tipe orang sejahat yang kamu pikir ? Jangan dendam !"
Kini, aku hanya lebih perduli pada diriku sendiri. Dan aku terus berusaha untuk melupakanmu. Aku mencintai diriku, dan hatiku akan aku berikan pada orang yang mau menerimanya, pastinya itu bukan kamu. Aku ingin orang baru dengan cinta baru. Dan yang perlu kau tahu, bahwa aku pun bisa melupakanmu, sebagaimana kamu melupakan aku !