Jalan raya di kota semakin padat. Kemacetan terjadi hampir disetiap sudut jalan. Produksi kendaraan bermotor kian pesat, tidak seimbang dengan laju pertumbuhan jalan. Pengendara harus ditutut ekstra bersabar. Tidak boleh mudah emosi dan caci-maki sesama pengguna jalan. Kerena semuanya punya hak, tapi juga punya kewajiban untuk saling menghormati pengguna lainnya. Harus rela berbagi.
Don't To Milk, Ojo kesusu atau jangan terburu-buru, bersabarlah. Semua demi keselamatan dan kenyamanan. Memang tidak mudah, mungkin karena faktor kelelahan, kecapekan saat di kantor atau mungkin karena ingin tergesa-gesa sampai tujuan sehingga emosi tidak terkontrol. Hanya karena soal sepele, terjadi adu mulut atau bahkan barentem di tengah jalan. Miris rasanya.
Ribut di jalan raya menjadi pemandagan lumrah. Bahkan ada yang harus kehilangan nyawa, karena pistol atau senjata tajam ikut berbicara. Ngeri. Di Jalan raya seakan berlaku hukum rimba, keperdulian dan rasa kasih-sayang tidak berlaku. Yang lemah, harus dipaksa minggir dan menyingkir.
Jalan raya saat ini juga surga suara klakson. Pengendara, dengan mudah menyembunyikannya. Macet sedikit, dengkingan klakson bertalu-talu tanpa henti. Pejalan kaki atau pesepeda menjadi sasaran empuk jeritan klakson. Kasihan. Dan kini budaya menyapa saudarapun menggunakan klakson. Unik memang. Don't To Milk !