Pengalaman masa kecil, apalagi pengalaman yang tidak menyenangkan akan selalu tergiang sampai kapanpun. Ada rasa dendan dan amarah, dan pastinya hal semacam ini akan mengganggu perkembangan jiwanya. Pikirannya akan selalu terseret-seret kemasa lalu. Ya, ada dendam yang ingin disalurkan. Ada amarah yang ingin diluapkan. Gejolak seperti itu akan selalu ada.
Saya begitu miris melihat video seorang bocah dipermalukan. Disuruh mandi atau menguyur badannya dengan olie bekas. Sungguh terlalu. Sudah begitu diabadikan lewat video pula. Orang dewasa macam apa itu? Hanya soal sepele, yang konon katanya hanya kehilangan onderdil ( ah paling-paling juga onderdil bekas). Sampai memperlakukan anak seperti itu. Saya benar-benar jadi ikut emosi. Tidak punya belas kasihan terhadap anak kecil kah? Atau karena memang merasa sudah kaya dan punya kuasa?
Bocah itu juga mengeluh matanya perih tetap saja tidak dihiraukannya. Jika ingin memberi pelajaran, berilah pelajaran dengan hal yang mendidih. Nasehati dengan baik dan benar. Ajaklah bicara atau ngobrol dengan hati ke hati. Sentulah dengan hati. Jangan diperlakukan dengan kasar. Bocah ini masih punya masa depan yang panjang. Bisa jadi bocah ini mencuri karena belum makan?
Kejadian ini terjadi di daerah Sleman, Jogjakarta. Sebuah bengkel sebesar itu, kok sampai teganya memperlakukan bocah dengan menyuruh mandi olie. Kalau bukan orang pelit tidaklah mungkin. Apalagi bocah ini dikabarkan anak yatim pula. Aduh, itu orang yang lihat (sepertinya karyawan bengkel juga) tidak ada yang mau mencegahnya. Gimana ini to? Melas amat nasib mu le, sing sabar yo le? Saya doakan, nanti jika kau tumbuh besar menjadi orang sukses. Dan masih bisa melihat orang-orang yang mempermalukan dirimu dulu. Tapi, jangan ada rasa dendam yo le?