Aku ini seorang blogger ndeso. Sehingga jangan heran jika artikel-artikel blog ini tampak katrok sekali. Amburadul alias tidak jelas. Tapi herannya ada pembaca yang bisa terbawa emosi, marah-marah sampai kirim pesan ke whatsapp panjang sekali. Mungkin kalau disusun bisa menjadi satu artikel. Sedangkan artikel yang aku sajikan ini hasil dari sebuah pemikiran imajinasi liar. Alias mendekati gila. Jadi bukan sebuah kenyataan hidup yang aku jalani.
Google menciptakan blogspot, sebenarnya agar pengunjung betah berlama-lama bersama google. Coba perhatikan, orang rela berjam-jam bahkan 24 jam mengaktifkan akun media sosialnya. Sedangkan jika ke google hanya beberapa menit. Berkunjung mencari artikel yang dicari, lalu copy-paste, terus tutup deh itu mesin pencari google. Maka dari itu, jangan terlalu mendewakan blog. Apalagi sampai kecanduan blog. Berbahaya bagi kesehatan khususnya spikologi. Akan berdampak mudah marah dan ketersinggungan jika menemukan hal-hal yang tidak disukai atau hal yang berbeda pendapat atau keyakinan.
Blogger sejati itu tidak hanya duduk manis didepan komputer. Mereka akan keluar rumah mencari bahan inspirasi, agar hal-hal baru bisa tersajikan. Makanya, aku suka jalan-jalan dan keliling kota. Karena aku itu demennya pakai celana kolor, kaos oblong dan sandal jempit. Tidak sedikit orang yang mengira aku ini gila.
Apalagi aku ini, orangnya dikit-dikit main photo. Lengkap sudah, saya ini dianggap orang kentir. Orang tidak waras. Dan layak untuk dicurigai. Tapi semua itu, aku anggap dan aku jadikan untuk mengasah mental. Seberapa kuat aku bertahan terhadap cemoohan orang.
"Diintrogasi polisi dan hape disita, sudah"
"Diusir security dan karyawan toko, sudah"
"Saat berwisata di tempat ibadah, dikira orang gila atau teroris, hal biasa"
Kalau sudah suka ngeblog dan menulis, tidak perduli dengan halangan yang menghadang. Semua rintangan dinikmati dengan hati yang lapang. Tetap bergembira dan bersuka ria. Bagiku, ngeblog hanya untuk hiburan. Mengalihkan kepenatan hidup di dunia nyata. Soal rezeki, biarkan itu menjadi misteri Tuhan. Tugasku, hanya terus berjalan.