Ini adalah kisah nyata seorang gadis desa, bernama Mia. Tinggal bersama tujuh saudara dan Ayahnya yang sudah tua. Setiap hari Mia menghabiskan waktunya memasak, membereskan rumah dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Setelah lulus sekolah SMP ( Sekolah Menengah Tingkat Pertama ), Mia tak lagi dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, faktor ekonomilah yang menjadi alasannya. Karena tidak ingin menambah berat beban ayahnya. Mimpi-mimpinya harus rela terkubur.
Tanpa aku ketahuai, ternyata ayahku sudah menjodohkan diriku dengan pria lain. Dan acara pernikahan sudah direncakan hari dan tanggalnya. Semuanya telah dipersiapakan dengan matang. Betapa kagetnya diriku. Stres dan ketakutan melanda, keringat dingin mengguyur tubuhku yang ringkih. Dan kian hari tubuhku semakin tidak berdaya. Aku tidak bisa memberontak keputusan yang telah dibuat ayahku. Takut dikatakan anak durhaka dan tidak berbakti pada orang tua.
Singkat cerita, resmilah aku menjadi istri orang yang tidak aku cintai. Dan ternyata, suamiku prilakunya kasar. Suka marah-marah tanpa alasan. Kini, suamiku menceraikan diriku. Saat aku sedang hamil muda. Status janda muda telah aku emban. Status yang dianggap aib di kampungku. Air mataku terus menitihkan. Ayahku juga turut menyesal, tapi waktu tidak lagi bisa diputar balik. Oh, air mata janda muda.
Pengirim : Rummy Wung