Hidup itu kadang ya harus pandai menghibur diri. Menyanyi dan berjoget untuk melupakan kepenatan hati dan pikiran. Tidak terlalu lama larut dalam kesedihan. Kalau bukan diri sendiri yang membuat bahagia, siapa lagi? Orang lain? Tidak akan bisa. Diri sendirilah yang hanya bisa membuat kehidupan ini tetap dalam kesenangan.
Hidup ini susah? Kata sebagian orang. Walau sebenarnya susah dan senang itu tergantung dari sudut siapa yang memandang. Dan ukurannya pun berbeda pula. Beda kadar. Bagi orang itu berat dan sulit, bagi orang lain belum tentu. Atau bahkan sebaliknya.
Ya ya, permasalahan dunia ini memang relatif. Tidak ada yang pasti. Semisal saya meminta hujan sedang. Sedang bagi ukuran siapa? Bagi semut kecil, jangan kan sedang hujan kecil saja dia sudah kebanjiran. Bagi petani? Kurang pastinya, karena tidak mencukupi untuk mengairi sawahnya.
Wah wah, kok jadi mirip filosofi saja saya ini ya? Ngomongnya tidak jelas. Bergaya sufi gitu. Ah tidak apalah. Yang namanya juga menghibur diri. Sesekali bergaya alim kan tidak dilarang. Saya sengaja, biar artikelnya bisa panjang.
Mengenal lebih dekat dengan Maria Ulfa. Kalau didunia panggung beliau disapa dengan Mami Maria Ulfa. Sebernanya saya sendiri kurang begitu tahu tentang sosok Ratu Sawer ini. Gelar Ratu Sawer sengaja saya sematkan. Karena saat beliau menyawer, aduh betah sekali. Satu lagu sampai habis nyawer terus. Dan duitnya segepok. Sangat royal sekali sawerannya.
Saya pun dibuatnya melongo. Wah kaya betul Mami Maria Ulfa ini. Lihat aja tu, tangan penyanyinya sampai tidak muat menampung duit. Denger-denger Mami Maria Ulfa asal Cibitung. Semoga saja, lain waktu saya dapat undangan dan diberi saweran. Kan lumayan buat beli hape baru. Eleh, ngarep!